Gerabak Terakhir
ku renung wajah keruhnya dari jauh
ku nikmati senyum tawarnya penuh minat
ingin ku dekati dirinya
ingin sekali ku dengar suaranya
namun....
bila berhadapan dengannya
jantung berdebar kencang
badan tersa lemas dan berkeringat
kata kata yang disusun hilang semuanya
aku hanya mampu memandangnya
dan melihat ia pergi
meninggalkan satu renungan misteri
yang bisa menggoda hati
untuk mendekatinya sekali lagi
beginikah rasanya ketika jatuh cinta
dan aku tetap menunggu
di gerabak terakhir...
No comments:
Post a Comment