Nukilan Hati Ku
Harapan yang tidak pernah kesampaian ketika ini digamit kekecewaan,
luka masih belum terawat dan pedihnye tetap dirasakan,untuk apalah melamakan penantian,
mengharap pada yang tidak sudi tapi persoalan hati memang sukar untuk di berikan jawapan..
perlukah menagih simpati beralasankan sebuah kepayahan??
sakit adakalanya tidak memerlukan ubat tapi kesakitan lebih memerlukn kasih sayang,
sentuhan yang membuatkan penderitaan boleh kecundang..
namun jika itu lebih baik,apa lagi kah alasannya untuk menanti??
diri menjadi seorang perindu
namun untuk kembali mengakrabkn pertemuan,
diri menjadi begitu pemalu oleh kesilapan yang dulu,
bagaimanakah bisa menyermpurnakn kembali
suatu harapan yang dihancur kan oleh tangan sendiri??
sengaja menghempaskannya ke batu??
berderailah ia bagaikan sekeping kaca..
Perlukah memaut harapan di dahan yang menjadi semakin rapuh??
Perlukah memaut harapan di dahan yang menjadi semakin rapuh??
bagaimana nanti jika ia patah dan harapan berderai lagi??
Keteguhan cinta masih di hati namun keberaniannya masih tersembunyi,
haruskah di bicarakan tentang kesetiaan dan kasih sayang
yang memungkinkan sebuah lagi kehilangan atau,
perlukah terus memendam rasa,selagi berharapan tanpa mengungkit apa2 cerita dulu yang di tinggalkan..
luka mencalari emosi namun dendam tidak di biarkan berbekas di naluri,
cukuplah sekadar menjauhkan diri dan sengaja menghindari
agar pertemuan tidak memindahkan mimpi,
kerana keindahan itu bisa merabakkan harapan mencarikkan keresahan di hati milik diri sendiri,
berlagu keresahan di hati adalah duka,berkaca di mata adalah mutiara jernih yg akan berderai..
hanya kiasan menjadi candaan namun sukar untuk di mengertikan
apakah benar nanti cinta pasti berbalas dan kasih tidak bertepuk di sebelah tangan..
mencari kepastian pun terkadangkala hanya akan melukakan perasaan milik sendiri,
untuk memendam kasih sayang,haruskah berdiam diri dengan menjadikannya sebagai rahsia diri yang cukup peribadi..
hati sudah pasti akan di sapa bahagia,jiwa mula tersenyum ceria,
terpamer di mata adalah rentetan keindahan,terserlah di wajah juga adalah sinar keriangan,
namun ia masih bernama sebuah impian yg berbungkus harapan..
No comments:
Post a Comment