Berbicara Dengan Bintang

Berbicara Dengan Bintang

Bintang. 

Bantu aku melupakannya
Bantu aku menghilangkan rasa ini.
Bantu aku bangkit dari kesedihan ini.
Bantu aku temukan pangeranku.

 Bintang.
Aku tak tau apa yang kurasakan.
Aku tak mengenal perasaan ini sebelumnya.
Aku tak mengerti, hanya sakit yang terasa.
Aku hampir tak sanggup tuk bertahan.

 Bintang.
Apakah ini menyukai?
Mengapa begitu sakit?
Apakah ini cinta?
Mengapa begitu sulit?
Logika ku sirna hanya perasaan yang terasa perih.
Seperti ada mati di dalam dada ini.
Logika ku kalah dengan besarnya perasaanku.

 Bintang.
Aku tak berhenti memikirkannya.
Setiap waktu ku habiskan untuk merutuki hati ini.
Otak ini terlalu lemah tuk melupakannya.
Pikiranku terus berkutat untuk singkirkannya.
Namun hatiku tak kuasa melenyapkannya.

 Bintang.
Aku sakit. Aku kacau.
Aku berantakan. Aku hampir pecah!
Aku tak sanggup. Aku tak sanggup.
Bintang, aku tak sanggup.

 Bintang.
Kenapa kau hanya diam?
Kenapa sinar mu tak mampu menyinari hatiku?
Kenapa kilau mu tak mampu singkirkan mendung ku?
Kenapa kau redup dan menjauh?
Akankah kau juga ingin pergi?
Meninggalkanku terpaku disini, dalam sedihku, dalam perihku.
Ini sungguh sangat menyiksa ku.

 Bintang.
Aku terlalu berharap banyak untuk balasannya.
Aku terlalu salah paham, aku salah mengertikan kebaikannya.
Aku terlalu lemah hingga selalu jatuh dalam kebaikannya.
Padahal tak sedikitpun ia memiliki perasaan untuk ku.

Bintang.
Aku rapuh, aku kini telah patah.
Aku kini telah hancur.
Bahagia yang sesaat kurasakan terbalaskan sakit yang ku simpan sepanjang hayat.
Aku ingin mengatakan "aku mungkin mencintainya, lebih dari sekedar suka, ku juga sayanginya hingga ku tak mampu marah"
Meski tak pantas ku ucapkan.
Tapi jujur ku inginkannya.
Inikah hukuman untukku? Kerna menyukaimu?

Bintang.
Tunjukkanku kejora, agar aku bisa bahagia.
Hatiku begitu hancur saat ini.
Allah, bantu hamba lewati sakit ini.
Hapuskan sakit di dalam hati ini.

Nukilan Ady Saiful Noor